BONEPOS.COM, JAKARTA – Prof. Dr. H.A.M. Nurdin Halid meraih penghargaan dari Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sebagai Tokoh Inspiratif di Bidang Koperasi.

Penghargaan diserahkan dalam rangkaian Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) dan Insan Cita Award KAHMI yang digelar di Dome, Senayan Park, Jakarta, Sabtu (24/1/2025).

Nurdin Halid dinilai berjasa besar dalam mengembangkan sektor koperasi di Indonesia. Kontribusinya di bidang ini dianggap memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat maupun dalam mendorong pertumbuhan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional.

Penghargaan tersebut diterima oleh A. Zunnun Armin NH, putra sulung dari Nurdin Halid yang hadir mewakili ayahnya.

Dalam sambutannya, Zunnun menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diberikan oleh KAHMI.

“Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus melanjutkan perjuangan beliau dalam memajukan koperasi di Indonesia,” ujarnya.

Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) serta Insan Cita Award KAHMI merupakan agenda tahunan yang digelar untuk mengapresiasi tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang.

Tahun ini, acara tersebut mengusung tema ” An awards for Instreisting individuals who make significant contribusion to the advancement of Indonesia “

Ketua Panitia Insan Cita Award KAHMI menyebutkan, penghargaan kepada Nurdin Halid merupakan bentuk penghormatan atas dedikasinya selama puluhan tahun dalam memperjuangkan koperasi sebagai alat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Beliau adalah inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi di bidang ekonomi,” katanya.

Acara penghargaan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, akademisi, dan pelaku usaha.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan terhadap visi KAHMI dalam mendorong kemajuan bangsa melalui kontribusi nyata di berbagai sektor.

Penghargaan kepada Nurdin Halid diharapkan menjadi pemicu semangat bagi pelaku koperasi lainnya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui model ekonomi kerakyatan.

(*)