BONEPOS.COM, MALAYSIA – Tim nasional tenis Indonesia ‘lapis kedua’ berhasil mengatasi perlawanan Malaysia dengan skor 3-2 dalam laga hari pertama Turnamen Singapore Tennis Invitational Cup atau ASEAN Quadrangular Tennis Tournament 2025 Kallang Tennis Hub, Selasa (28/1/2025).
Pertarungan melawan Malaysia berlangsung sengit hingga partai terakhir. Indonesia berhasil mencuri kemenangan krusial di tunggal putra ketika Aqila menyudahi perlawanan Darrshan dengan skor akhir 3-6, 6-4, 7-6 (4).
“Partai tunggal putra sesungguhnya laga penentu. Jika Aqila menang, kita praktis bisa mengatasi Malaysia,” ujar Pelatih Andrian Raturandang dari Singapura ketika dihubungi lewat saluran seluler, Selasa malam (28/1/2025).
Analisa Andrian benar. Setelah tunggal putri Cylova Zuleyka Hukmasabiyya menyerah 2-6, 0-6 dari lawannya Elsa Wan, Indonesia sukses meraih dua partai berikutnya, ganda putra dan ganda putri.
Di laga double putra, pasangan Indonesia Mazza/Tegar masih terlalu kuat bagi ganda putra Malaysia, Aqil/Moh.Ashaari. Mazza/Tegar menang 6-3 6-2.
Demikian juga di ganda putri. Double Putri Merah Putih Kholisa/Anjali tanpa kesulitan berarti menghempaskan ganda Malaysia , Mak Zooey/Lim Z Ning, dengan skor akhir 6-1 6-3.
“Tunggal putri memang sulit kita ambil karena petenis Malaysia Elsa Wan memang unggul secara pengalaman. Tapi, kita sudah prediksi, dua ganda berikutnya kita menang. Sehingga partai kelima sebetulnya sudah tidak menentukan karena kita sudah unggul 3-1,” Andrian menjelaskan.
Dengan keunggulan skor 3-1, maka partai terakhir ganda campuran sudah tidak berpengaruh lagi. Meski begitu, pertarungan tetap berjalan sengit. Pasangan Indonesia Aldhito/Mischka akhirnya menyerah dari pasangan Malsusia Hao Seng/Daania Daniella dengan skor akhir, 4-6 6-2 5-10.
“Pertandingan partai kelima tetap seru. Karena turnamen internasional seperti kan bagian dari upaya menaikkan kualitas petenis. Jadi, meski bersifat friendly match, para atlet tetap bermain ngotot, mengeluarkan kemampuan terbaik. Apalagi, dalam tim kita ada beberapa petenis yunior seperti Aldhito, Aqila dan Mazza di bagian putra. Di bagian putri yang juga ikut Youth Olympic Games, ada Mischka dan Anjali. Ini kesempatan bagus bagi petenis-petenis yunior kita,” tutur Andrian.
Dalam analisa Andrian, pertarungan paling ketat bakal terjadi saat melawan tuan rumah Singapura. Menurut Andrian, selain tak ingin dipermalukan di kandang, Tim Singapura nyaris turun dengan kekuatan terbaik mereka.
“Bakal ketat melawan Singapura. Kita kan turun dengan tim pelapis. Bukan tim utama. Meski begitu, peluang tetap juara tetap 50-50,” pungkas Andrian.
Indonesia menerjunkan para petenis lapis kedua Tim Nasional di ajang ASEAN Quadrangular Tennis Tournament 2025. Sebab, timnas lapis pertama putra seperti saat ini tengah berada di Slovenia untuk bertarung melawan tuan rumah di ajang Piala Davis.
Tim Davis Indonesia yang kini berada di Slovenia diperkuat Muhammad Rifqi Fitriadi, Christopher Rungkat, Gunawan Trismuwantara, Lucky Candra Kurniawan, dengan non-playing captain Febi Widhiayanto.
Timnas putri lapis pertama tidak tampil di Singapura karena Priska Nugroho dan Janice Chan mengikuti turnamen internasional ITF. Sedangkan Aldila Sutjiadi saat ini sedang dalam masa pemulihan usai pengobatan sakitnya bulan Desember 2024 di Singapura.
Motivasi Nurdin Halid Kepada Tim
Dari Eropa, Ketua Umum Nurdin Halid memberikan ucapan selamat kepada tim asuhan Andrian Raturandang. Meski bukan turnamen resmi, Ketua umum Pelti Nurdin Halid mengaku senang Tim Indonesia bisa melewati Malaysia di hari pertama dengan baik.
Nurdin Halid pun berharap, kemenangan ini memberi kepercayaan diri kepada tim untuk mengatasi Kamboja dan tuan rumah Singapura.
“Selamat untuk pemain dan pelatih Andrian yang sukses lewati hadangan Malaysia di hari pertama. Semoga ini awal yang baik untuk laga hari kedua dan ketiga,” kata Nurdin yang saat ini sedang menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI di Eropa.

Di tengah kesibukannya sebagai ketua umum Dekopin dan wakil ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin mengaku selalu memantau aksi Timnas Tenis maupun beberapa petenis profesional Indonesia yang terjun di sejumlah turnamen internasional ITF.
“Saya pasti mengikuti perkembangan Timnas tenis putra dan putri maupun beberapa petenis profesional kita yang terjun di turnamen-turanemen ITF seperti Priska dan Janice,” ujar Nurdin Halid.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Dedy Prastyo mengatakan, kemenangan atas Malaysia memang sudah diprediksi. Namun, bagi Dedy, yang terpenting para petenis Indonesia memiliki kesempatan terjun di turnamen internasional yang kompetitif.
“Salah satu kelemahan petenis timnas kita ialah mayoritas sangat sedikit terjun di turnamen internasional yang masuk kalender ATF dan ITF. Padahal, di sanalah sesungguhnya pembinaan kualitas teknik, taktik, dan mental bertanding bagi seorang atlet tenis profesional. Itulah yang sekarang coba dilakukan oleh Pelti di bawah Ketua Umum Pak Nurdin Halid,” ujar Dedy.
Dedy pun optimistis, jika semakin sering petenis yunior Indonesia tampil di turnamen internasional yang semakin tinggi kualitasnya, maka Program Pelti Road To Olimpiade suatu saat bisa terwujud.
“Karena turnamen internasional level atas itulah satu-satunya jalan untuk bisa bersaing dengan para petenis negara lain dalam merebut tiket Olimpiade,” kata Dedy.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.