BONEPOS.COM, JAKARTA – Doktrin peperangan dalam tubuh militer Indonesia bakal diubah. Rencana perubahan karena dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.

Rencana perubahan doktrin militer tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam Rapim TNI di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

“Mari kita berbuat, memang agak capek terutama dari Kodiklat TNI, Kodiklat Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara untuk merubah beberapa doktrin peperangan kita. Doktrin yang kita gunakan masih produk lama,” kata Agus dalam pernyataannya dikutip.

Agus belum menjelaskan secara rinci soal perubahan doktrin atau ajaran peperangan TNI itu. Ia hanya mengatakan sejak Reformasi 1998, ada pelemahan di tubuh TNI dan prajurit merasakan hal itu.

Ia kemudian mencontohkan militer Australia yang telah mengubah doktrin peperangan tiap tiga atau lima tahun sekali.

“Sedangkan kemarin saya ke Australia taktik infanteri 100 persen diubah, 100 persen,” ujar dia.

Karena itu, Agus mengimbau supaya prajurit TNI menjadi agen perubahan. Ia menegaskan prajurit TNI tak boleh alergi dengan perubahan yang terjadi.

Ia menyarankan semua prajurit untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang berdasarkan masalah dan tantangan penugasan di lapangan.

“Orang kita itu kalau ada perubahan belum apa-apa sudah ngomel. Apalagi yang mau pensiun-pensiun itu. Kalau adik-adiknya punya ide itu enggak suka. Jadi kita semua harus jadi agen perubahan. Keluarkan ide yang bagus,” kata dia.

Pada saat yang sama, Agus mengapresiasi beberapa taktik tempur TNI sudah dievaluasi di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus atau disingkat (Pusdiklatpassus). Ia yakin evaluasi taktik ini membuat Organisasi Papua Merdeka (OPM) akan berpikir dua kali ketika menghadapi TNI.

“Dan dilakukan di daerah operasi dan alhamdulillah sekarang kita sudah. OPM kalau mau menyerang kita sudah mikir-mikir. kita diserang pasti dia yang hancur,” ucapnya.

(*)