BONEPOS.COM, JAKARTA – Guru honorer yang belum tersertifikasi bakal mendapat bantuan bulanan secara langsung. Skemanya sedang disusun Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, nantinya para guru honorer yang belum tersertifikasi akan mendapatkan bantuan sebesar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per bulan.

Hal itu diungkapkan Mu’ti dapam rapat kerja bersama Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Senin (3/4/2025).

“Tanggal 6 Februari nanti, kami akan melakukan verifikasi dan validasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk transfer langsung kepada guru honorer yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi,” kata Prof. Mu’ti melalui keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).

Mu’ti menjelaskan, kebijakan ini merupakan respons terhadap berbagai aspirasi tenaga pendidik. Khususnya guru honorer, yang selama ini menghadapi tantangan ekonomi akibat keterbatasan akses terhadap tunjangan profesi.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap bisa meningkatkan kesejahteraan guru serta menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas

Dalam rapat tersebut, Mu’ti juga mengatakan, langkah strategis yang tengah diupayakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia antara lain melalui Tunjangan Profesi guru (TPG).

Dia menerangkan, saat ini pemerintah tengah menyusun skema transfer langsung tunjangan profesi ke rekening masing-masing guru tanpa melalui perantara.

Ini diharapkan dapat mengurangi hambatan birokrasi dan memastikan bahwa tunjangan diterima secara penuh serta tepat waktu.

“Kami sedang dalam proses untuk tunjangan guru itu dibayarkan langsung melalui rekening para guru. Sudah ada pembahasan dengan Menteri Keuangan dan sudah disetujui, sekarang tinggal verifikasi datanya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga mengatakan, pemerintah tengah membahas untuk memberikan bantuan dana langsung bagi guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum mendapatkan sertifikasi.

Prabowo menuturkan, besaran dan jumlah penerima bantuan itu saat ini masih dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) agar benar-benar bisa diterima oleh guru yang berhak dan membutuhkan.

Prabowo melanjutkan, total anggaran kesejahteraan guru untuk tahun 2025 kini sudah mencapai angka Rp81,6 triliun.

Kata Prabowo, angka itu meningkat sebanyak Rp16,7 triliun untuk tahun 2025 mendatang demi kesejahteraan guru ASN dan non-ASN.

“Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN naik pada tahun 2025 menjadi Rp81,6 triliun. Naik Rp16,7 triliun untuk kesejahteraan guru,” ungkapnya.

(*)