Imbas Pemangkasan Anggaran, Sejumlah Proyek Jalan di Sulsel Batal Dikerjakan Tahun Ini
BONEPOS.COM, MAKASSAR – Kebijakan pemangkasan anggaran dana transfer pusat ke daerah, berdampak pada pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Imbas dari pemangkasan anggaran itu menyebabkan sejumlah proyek infrastruktur jalan di Sulsel terpaksa dibatalkan.
Diantaranya, proyek pengerjaan dua ruas jalan di Wajo dan Luwu Timur, batal dilakukan tahun ini lantaran anggarannya dihapus.
Diketahui, salah satu sumber dana yang dipangkas adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang jumlahnya mencapai Rp87,153 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Astina Abbas, membenarkan hal itu.
Menurut Dia, karena ada kebijakan efisiensi, ruas jalan tersebut batal dikerjakan pada tahun 2025 ini.
“Kalau tidak salah anggarannya Rp18 miliar. Karena ada efisiensi, pembangunannya batal,” kata Astina kepada awak media, Rabu (13/2/2025).
Dia menjelaskan, Pemerintah pusat sudah menetapkan pemotongan anggaran transfer, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Dimana pemangkasan anggaran mencakup belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 256,1 triliun dan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 50,5 triliun.
Dana Transfer pusat ke Sulsel semula Rp 4,9 triliun, dimana jumlah tersebut dialokasikan Rp 3,280 triliun untuk Dana Alokasi Umum (DAU).
Kemudian Rp 1,615 triliun untuk DAK. Sementara insentif di angka Rp 30,573 miliar.
Dengan pemotongan anggaran dana transfer, maka alokasi Pemprov Sulsel menyusut menjadi Rp4,7 triliun.
Adapun untuk DAU dialokasikan Rp 3,226 triliun. Selanjutnya Rp1,528 triliun untuk DAK serta angka insentif tetap Rp 30,573 miliar.
Dengan demikian ada pemangkasan DAU sebesar Rp 25,061 miliar serta DAK sebesar Rp 87,153 miliar.
Adapun Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufri menyebut penyesuaian anggaran sudah berlaku di Kementerian/Lembaga hingga pemerintah daerah.
“Ya dari DAU dan DAK semuanya seperti itu, di Kementerian dan lembaga juga. Termasuk di kabupaten/kota,” kata Prof Fadjry.
Dengan pemotongan anggaran ini, akan ada penyesuaian target pemerintahan, salah satunya dengan mengurangi Perjalanan Dinas
Prof Fadjry Djufry sudah mengingatkan pejabat Pemprov untuk tidak melakukan perjalanan dinas jika tidak mendesak.
“Menghadiri kegiatan yang tidak urgent tidak usah. Kalau bisa pertemuan virtual, ya virtual aja,” tegasnya.