BONEPOS.COM, BONE – Sejumlah kontraktor di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, meradang. Pasalnya hingga kini pekerjaan mereka yang sudah rampung 100 persen tak kunjung di bayar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone.
Ekho Wahyudi, salah satu pihak kontarktor, menyesalkan sikap Pemkab Bone yang tak kunjung memberikan kejelasan kapan paket pekerjaan di tahun 2024 itu akan dibayar.
Ekho Wahyudi menyebut, jumlah utang Pemkab Bone kepada pihak ketiga atau kontraktor kurang lebih sekitar Rp 20 miliar.
“Ini utang paket 2024 yang lambat dicairkan di bulan Desember jadi menyeberang ke tahun 2025. Namun sampai saat ini kami belum dibayar. Kami juga tidak tahu kapan akan dibayar,” kata Ekho Wahyudi kepada Bonepos.com, Rabu (5/3/2025).
Ekho Wahyudi mengungkapkan, lambatnya pembayaran paket pekerjaan oleh Pemkab Bone itu sangat berdampak pada kebelanjutan pekerjaan sejumlah kontraktor di Bone. Pasalnya modal mereka tertahan di Pemkab Bone.
Akibatnya lanjut Dia, tak sedikit pihak kontraktor yang terpaska harus berutang hingga mengambil kredit di Bank. Hal itu dilakukan lantaran adanya karyawan, tukang dan utang material yang akan mereka bayar.
“Banyak rekan (Kontraktor) kami yang mengutang ke bank karena para pekerjanya sudah harus dibayar, termasuk dengan utang materialnya juga. Bahkan ada juga yang utang ke rentenir, ini miris sekali,” terang Ekho.
Ekho berharap, keluhan dari para kontraktor ini mendapat perhatian khusus dari Bupati Bone Andi Asman Sulaiman, agar hal tersebut segera mendapatkan solusi dan penyelesaian.
“Kita rekanan berharap bahwa awal bulan Maret ini sudah dibayarkan semua, tidak perlu tunggu refocusing karena tidak ada hubungannya. Kami juga butuh uang, karena kami sudah mau putar modal,” harapnya.
