Pemkot Makassar Bakal Dirikan 7 SMP Negeri Baru
BONEPOS.COM, MAKASSAR – Pemkot Makassar berencana mendirikan 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri yang baru.
Pendirian SMP baru tersebut melalui skema regrouping atau penggabungan sekolah yang ditargetkan beroperasi tahun depan.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Makassar Syarifuddin mengatakan, langkah ini ditempuh untuk menjawab persoalan klasik pendidikan di perkotaan: penumpukan pendaftar di sekolah-sekolah favorit dan minimnya akses di wilayah padat namun terpencil dari fasilitas pendidikan lanjutan.
“Kami sedang melakukan survei lokasi dan pemetaan wilayah yang membutuhkan SMP negeri. Fokusnya pada daerah padat penduduk seperti Cendrawasih, Opu Dg Risadju, Kakatua, hingga Jalan Nuri,” kata Syarifuddin.
Berbeda dari pendekatan konvensional yang menuntut anggaran besar dan pembangunan gedung dari nol, strategi regrouping ini menggunakan kembali gedung-gedung SD yang kekurangan murid untuk dialihfungsikan menjadi SMP.
“Tidak perlu pembangunan fisik yang besar. Gedung dan lahan sudah ada, tinggal alih fungsi. Ini jauh lebih efisien dibanding membangun sekolah baru yang bisa menelan biaya puluhan miliar,” ujarnya.
Langkah ini, menurut Syarifuddin, bukan hanya solusi teknis efisiensi anggaran, tetapi juga strategi distribusi pendaftar agar tidak terpusat di satu sekolah saja.
Ia mencontohkan situasi di kompleks SD Mangkura, di mana SD Negeri Mangkura 1 selalu kebanjiran pendaftar, sementara SD Inpres Mangkura cenderung sepi.
Regrouping juga dinilai sebagai jalan keluar dari persaingan tidak sehat antar sekolah dalam satu kompleks, yang justru mengganggu proses belajar dan mengelola anggaran pendidikan dengan kurang efisien.
“Bayangkan, dalam satu kompleks ada tiga kepala sekolah, tiga sistem manajemen, tapi satu di antaranya nyaris kosong karena tidak ada peminat. Kalau disatukan, cukup satu kepala sekolah dan pendaftar bisa diarahkan lebih merata,” ujarnya.
Penyatuan sekolah dianggap bisa mengefektifkan penggunaan anggaran, fasilitas, dan sumber daya manusia seperti guru dan tenaga administrasi.
Disdik Makassar menargetkan seluruh proses administrasi dan pemetaan tuntas tahun ini agar pendirian SMP baru melalui regrouping bisa dimulai paling lambat pada tahun ajaran 2026.
Proses ini melibatkan identifikasi aset, persetujuan alih fungsi, hingga koordinasi dengan pihak sekolah dan masyarakat sekitar.
“Tahun depan kita fokus pada penyangga baru. Ini adalah upaya menjawab kebutuhan masyarakat akan sekolah negeri yang terjangkau dan merata,” pungkasnya.
(*)