Hal ini disampaikan langsung oleh operator Forensik Biddokkes Polda Sulse, dr Deni Mathius usai melakukan otopsi.

“Yang bisa saya sampaikan itu saja, bahwa memang tanda-tanda kekerasan itu ada, cuman itu saya tidak bisa ngomong kan,” kata dr Deni di lokasi.

Dia menegaskan, bahwa informasi itu diperuntukkan kepada penyidik guna kebutuhan penyidikan lebih lanjut oleh Polres Gowa, pihaknya baru bisa membeberkan setelah hasil laboratorium keluar yang dapat memakan waktu dua hingga tiga minggu kedepan.

“Itu menjadi informasi kepada teman-teman penyidik dan disinkronkan untuk hasil lab kami,” tuturnya.

Kata Deni, beberapa di bagian tubuh korban ada yang ditemukan tanda-tanda tindakan kekerasan. Tanda-tanda kekerasan yang dialami DS itu diduga akibat hantaman benda tumpul. Hanya saja, dr Deni tidak menjelaskan secara detail di bagian tubuh mana saja DS mengalami tindakan kekerasan.

“Benda tumpul, (di sekujur tubuh?) nanti kami akan sampaikan ke teman penyidik,” pungkasnya. (*)